Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah gencar memerangi konten judi online dan judi slot di berbagai platform digital, termasuk media sosial, situs web, dan aplikasi. Meskipun ribuan situs judi telah diblokir oleh pemerintah, praktik perjudian online masih berlangsung. Artikel ini akan membahas mengapa orang bisa kecanduan bermain judi online dan faktor-faktor apa yang memengaruhi perilaku ini.
1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi adalah salah satu pemicu utama perjudian online. Orang-orang yang menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan atau menghasilkan pendapatan cenderung mencari cara cepat dan mudah untuk menghasilkan uang. Situasi ini menjadi lebih relevan selama krisis ekonomi global yang dipicu oleh pandemi COVID-19.
Pandemi telah menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan mereka, menciptakan ketidakpastian ekonomi. Banyak individu yang merasa putus asa dan akhirnya beralih ke perjudian online karena aksesnya yang mudah. Hasil yang bisa diperoleh dari perjudian online terlihat menggiurkan, terutama bagi mereka yang menghadapi kesulitan finansial.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minat dalam perjudian online meningkat pesat selama pandemi COVID-19, terutama ketika semua kegiatan dilakukan secara online. Ini memungkinkan banyak pelajar mencoba perjudian online, karena sulitnya orang tua atau anggota keluarga untuk memantau aktivitas mereka secara online, dan perjudian dapat dilakukan kapan saja selama terhubung ke internet.
Alasan lainnya adalah bahwa perjudian online memerlukan modal awal yang relatif kecil, tetapi potensi penghasilannya sangat besar.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan sosial dan pergaulan seseorang juga memainkan peran penting dalam kecanduan perjudian online. Orang cenderung terpengaruh oleh lingkungannya, termasuk teman-teman dan rekan-rekan mereka.
Contohnya, seseorang mungkin mulai berjudi online karena ajakan dari teman-temannya. Mereka juga dapat merasa tertarik setelah melihat orang-orang di sekitarnya terlibat dalam perjudian online. Dalam beberapa kasus, tekanan sosial dapat memainkan peran besar dalam memicu perilaku perjudian.
3. Faktor Kesempatan
Kesempatan adalah faktor kunci lainnya. Akses ke situs perjudian online sangat mudah, hanya dengan menggunakan ponsel dan koneksi internet. Proses perjudian juga terlihat sederhana dan mudah dimengerti, terutama dalam permainan judi slot.
Pemain hanya perlu menekan tombol “spin” di mesin slot yang ditampilkan di layar ponsel mereka. Mesin akan secara acak menampilkan berbagai simbol, dan pemain berharap untuk mendapatkan kombinasi simbol yang menghasilkan kemenangan. Kesederhanaan ini membuat perjudian online sangat menggoda.
4. Faktor Kurangnya Kesadaran Individu
Kurangnya kesadaran moral dan hukum juga berperan dalam kecanduan perjudian online. Moral seseorang mencakup keyakinan mereka tentang tindakan yang benar dan salah. Banyak orang terus berjudi online meskipun mereka tahu bahwa perbuatan itu melanggar nilai-nilai moral dan hukum. Mereka mungkin lebih mementingkan kesenangan pribadi dan tidak memedulikan dampak negatifnya, bahkan pada orang-orang terdekat mereka seperti keluarga.
Pandangan ini mencerminkan penurunan nilai moral dalam masyarakat dan dapat merusak hubungan sosial.
Kesimpulan
Kecanduan perjudian online adalah masalah serius yang memengaruhi banyak orang. Faktor ekonomi, lingkungan sosial, kesempatan, dan kurangnya kesadaran moral semuanya berkontribusi pada perilaku ini. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolektif dari pemerintah dan masyarakat.
Pemerintah harus meningkatkan kepastian hukum seputar perjudian online dan memperbaiki pemerataan ekonomi untuk mengurangi tekanan ekonomi pada individu. Sementara itu, masyarakat harus berpartisipasi dalam meningkatkan kesadaran moral dan mematuhi hukum demi mencegah perjudian online yang merugikan. Dengan upaya bersama, kita dapat membantu mengatasi masalah perjudian online dan menjaga keharmonisan masyarakat.